20 Feb 2013
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Sebuah Mahkamah Rayuan di negara Georgia, Amerika Syarikat , Selasa (19/2/2013), memutuskan menunda hukuman mati ke atas seorang lelaki cacat mental di minit-minit terakhir.
Mahkamah Agung AS sebelumnya menolak rayuan dalam kes Warren Hill, seorang lelaki berusia 52-tahun keturunan Afrika Amerika dengan IQ dilaporkan di bawah 70. Ia telah menghabiskan waktu selama 21 tahun di dalam penjara menunggu hukuman matinya, lantaran membunuh sesama banduan.
Kes ini mendapat sorotan luas dari masyarakat Amerika yang menilai mahkamah telah salah menerapkan hukum. Setelah sejumlah aksi protes, yang dilakukan oleh sejumlah aktivis kemanusiaan pihak mahkamah akhirnya memutuskan untuk menunda eksekusi Warren.
Mahkamah Agung Amerika Syarikat , di tahun 2002 telah menganulir hukum tentang keputusan eksekusi mati terhadap seorang banduan penderita cacat mental di tahun 2002.
Georgia memiliki standard ketat dibandingkan negara bahagian lainnya tentang pengkategoriaan seseorang cacat mental. Mereka memerlukan bukti yang tidak terbantahkan untuk menetapkan seseorang cacat mental atau tidak, bukti yang menurut para profesional kesihatan mental hampir sukar didapatkan.
Warren sebelunya telah dinyatakan oleh mahkamah negeri sebagai cacat mental, namun keputusan itu dicabut oleh mahkamah tinggi negara bagian, kerana Warren tidak boleh membuktikan menderita cacat mental yang tidak terbantahkan.
Dalam rayuan terakhirnya Warren yang didampingi kuasa hukumnya meminta mahkamah untuk memberikan mereka kesempatan untuk membuktikan bahawa dia tidak memenuhi syarat untuk dieksekusi. (asiaone.com)
Mahkamah Agung AS sebelumnya menolak rayuan dalam kes Warren Hill, seorang lelaki berusia 52-tahun keturunan Afrika Amerika dengan IQ dilaporkan di bawah 70. Ia telah menghabiskan waktu selama 21 tahun di dalam penjara menunggu hukuman matinya, lantaran membunuh sesama banduan.
Kes ini mendapat sorotan luas dari masyarakat Amerika yang menilai mahkamah telah salah menerapkan hukum. Setelah sejumlah aksi protes, yang dilakukan oleh sejumlah aktivis kemanusiaan pihak mahkamah akhirnya memutuskan untuk menunda eksekusi Warren.
Mahkamah Agung Amerika Syarikat , di tahun 2002 telah menganulir hukum tentang keputusan eksekusi mati terhadap seorang banduan penderita cacat mental di tahun 2002.
Georgia memiliki standard ketat dibandingkan negara bahagian lainnya tentang pengkategoriaan seseorang cacat mental. Mereka memerlukan bukti yang tidak terbantahkan untuk menetapkan seseorang cacat mental atau tidak, bukti yang menurut para profesional kesihatan mental hampir sukar didapatkan.
Warren sebelunya telah dinyatakan oleh mahkamah negeri sebagai cacat mental, namun keputusan itu dicabut oleh mahkamah tinggi negara bagian, kerana Warren tidak boleh membuktikan menderita cacat mental yang tidak terbantahkan.
Dalam rayuan terakhirnya Warren yang didampingi kuasa hukumnya meminta mahkamah untuk memberikan mereka kesempatan untuk membuktikan bahawa dia tidak memenuhi syarat untuk dieksekusi. (asiaone.com)


Untuk memulai bisnis video shooting pernikahan yang harus kamu lakukan setelah melakukan survey seperti yang telah saya jelaskan diatas, selanjutnya adalah mempersiapkan teknik dan fasilitas pendukung dari usaha kamu nantinya, seperti ebook tentang video editing animasi untuk pernikahan, buku-buku video shooting pernikahan, teknik editing video dan yang paling penting adalah Kumpulan Template Animasi Wedding Video Shooting (wedding motion) dengan format MOV – DV PAL. 









