Jumat, 29 November 2013

Tips Terbaik Dan Mudah Budidaya Tomat

Tomat atau (Solamun lycopersicumsyn. Lycopersicum esculentum) Adalah tumbuhan yang dari keluarga (Solanaceae), Tumbuhan asli amerika tengah dan selatan, Dari meksiko hingga Peru. Tomat ini merupakan tumbuhan siklus yang hidup singkat, Yang dapat tumbuh setinggi 1 hingga 3 Meter. Dan tomat merupakan keluarga dekat dengab Kentang.

Sejarah Singkat : Menurut tulisan karangan Andrew F, Smith The Tomato in Amerika Tomat berkemungkinan berasal dari daratan tinggi pantai barat Amerika Selatan. Dan setelah Spanyol menguasai Amerika selatan, Mereka menyebarkan tanaman Tomat tersebut Pada Koloni-koloni mereka di karibia. Kemudian Spanyol juga tomat ke Filipina, Yang terjadi titik awal penyebaran pada daerah yang lainya di seluruh benua Asia. Kemudian Spanyol juga membawa Tomat ke Eropa, Dan tanaman ini tumbuh dengan mudah di wilayah yang beriklim (Mediterania).

Tanaman tomat merupakan salah satu jenis tanaman Hortikultura yang bernilai ekonomis Tinggi. Untuk itu Tips menanam tomat yang baik memerlukan Perhatian. Tips menanam tomat perlu di lakukan secara Intensif agar produksi optimal. Tanaman tomat termasuk komoditas multiguna, Selain berfungsi untuk sayuran dan buah, Tomat juga di manfaatkan sebagai bahan dasar Kosmetik dan Obat-obatan.

Tips Terbaik Dan Mudah Budidaya Tomat


Berdasarkan tipe pertumbuhanya tanaman tomat di bedakan hingga menjadi 2, Yaitu Determinate dan indeterminate. Tipe dari (Determinate) memiliki postur tanaman pendek, Dan tandan bunga terletak di setiap ruas batang serta di ujung Tanaman. Sedangkan tipe (Indeterminate) Postur tanaman tinggi, Dan tandan bunga terletak berseling diantara 2-3 ruas, Dan ujung tanaman tomat tumbuh pucuk muda. Terus tanaman tomat tipe Indeterminate berbuah besar. 

Syarat Tumbuh Tanaman Tomat

Tanaman tomat sangat memerlukan curah hujan antara 100-220 mm/hujan dengan ketinggian tempat optimal 100-1000 mdpl. Intensitas sinar Matahari berkisar antara 10-12 jam/hari. Dan suhu optimal pertumbuhan tanaman tomat berkisar 25-30 °C. Sedangkan proses pembungaan membutuhkan suhu malam hari 15-20 ° C. Dan air sangat di butuhkan oleh tanaman tomat tersebut karena 90% kandungan tomat terdiri dari air, Kemudian lokasi penanaman tomat sebaiknya bukan bekas lahajn tanaman tomat atau tanaman Sefamili. Minimal sudah di berikan selama 2 tahun agar hasil Optimal.

Pelaksanaan Teknis Budidaya Tomat

Pengukuran pH tanah di perlukan untuk menetukan jumlah pemberian kapur pertanian pada tanah masam atau pH rendah (Di bawah 6,5). Pengukuran dapat di gunakan Kertas Lakmus, pH meter, Atau cairan pH tester. Penganbilan titik sampel bisa di lakukan secara Zigzag.

Pelaksanaan Budidaya Tomat

Persiapan Lahan Budidaya Tomat : Persiapan lahan budidaya tomat meliputi pembajakan dan penggaruan tanah. Pembuatan bedengan kasar selebar 110-120 cm, Dan tinggi 40-70 cm, Terus lebar parit 50-70 cm. Pemberian kapur pertanian sebanyak 200 kg/Rol mulsa PHP Atau (Plastik Hitam Perak) Untuk tanah dengan pH  di bawah 6,5.

Lalu pemberian pupuk kandang fermentasi sebanyak 40 Ton/ha dan pupuk NPK 15-15-15 sebanyak 150 kg/rol mulsa PHP. Kemudian dio lakuan pengadukan/Pencacakan bedengan agar pupuk yang telah di berikan bercampur dengan tanah.

Selanjutnya persiapan pemasangan mulsa PHP.  Pembuatan lubang tanam dengan jarak tanam ideal untuk musim kemarau (60 cm x 60 cm), Sedangkan musim penghujan dapat di perlebar (70 cm x 70 cm). Kemudian, Di lakukan pemasangan Ajir.

Pemasangan ajir memang dianjurkan dengan sistem ajir tegak supaya kelembaban tanaman Tomat terjaga. Masing-masing ajir di hubungkan Gelagar, Agar serangkaian ajir tersebut menjadi Kuat. Ajir paling pinggirdan setiap 4 ajir di pasang ajir penguat membentuk sudut  ± 45°.

Persiapan Pembibitan Dan Penanaman Budidaya Tomat

Persiapan pembibitan budidaya Tomat, Membutuhkan rumah atau sungkup pembibtan untuk melindungi bibit muda. Kemudian menyediakan media semai dengan komposis 20 liter tanah. Dan 10 liter pupuk kandang, Dan 150 g NPK Halus.

Media campuran di masukkan kedalam polibag semai, Dan sebelum melakukan penyemaian benih, Sebaiknya benih di rendam terlebih dahulu dalam larutan fungisida sistemik berbahan aktif simokanil dengan dosis ½ dosis serendah yang dianjurkan pada kemasan selama 6 jam. Kemudian baru benih di semai di media, Dan untuk mempercepat perkecambahan benih permukaan media di tutup dengan kain goni atau (Bisa menggunakan mulsa PHP). Di jaga dengan keadaan lembab.

Pembukaan penutup permukaan media semai di lakukan apabila benih sudah berkecambah, kemudian baru benih di sungkup menggunakan plastik transparan. Pembukaan sungkup di mulai pada jam (07.00-09.00,) dan di bika lagi pada jam (15.00-17.00.) Pada umur 5 hari menjelang tanam sungkup harus di buka secara penuh untuk penguatan tanaman tomat.

Penyiraman jangan terlalu basah, di lakukan setiap pagi, Dan penyemprotan fungisida berbahan aktif simoksanil dan insektisida berbahan aktif imidaklopriddi lakukan pada umur 10 hss atau (Hari setelah semai). Dengan dosis ½ dosis terendah. Bibit berdaun sejati 4 helai siap di pindah tanam ke Lahan.

Pemeliharaan Tanaman Pada Budidaya Tomat

Penyulaman Budidaya Tomat : Penyulaman budidaya tomat di lakukan sampai umur tanaman tomat lebih kurang 2 minggu. Tanaman tomat yang telah terlalu tua apabila masih terus di sulam mengakibatkan pertumbuhan tidak seragam. Berpengaruh terhadap pengendalian hama penyakit.

Perempelan Dan Pengikatan Tanaman Pada Budidaya Tomat : Perempelan tunas samping tanaman tomat di lakukan sampai pembentukan cabang, Baik itu cabang utama, Cabang ke dua, Dan seterusnya yang diatas cabang utama. Jadi diatas cabang utama cabang di pelihara adalah Cabang-cabang produktif.

Perempelan tunas di bawah cabang utama bertujuan memacu pertumbuhan vegetatif tanaman agar tanaman tomat tumbuh Kekar. Disamping itu juga menjaga kelembaban tanaman tomat pada saat tanaman telah Dewasa. Sedangkan perempelan tunas di bawah cabang-cabang produktif bertujuan menjega kelembaban tanaman tomat dan mengoptimalkan Produktif.

Perempelan daun tsnaman tomat di bawah cabang utama di lakukan pada saat tajuk tanaman tomat telah menutupi seluruh daun bagian bawah. Saat ini daun telah tidak berfungi secara optimal, Justru, Sangat di senangi hama penyakit tanaman. Perempelan daun juga di lakukan bagi daun tua/terserang Penyakit.

Sanitasi Lahan Dan pengairan Pada Budidaya Tomat

Sanitasi lahan pada budidaya tomat Meliputi : Pengendalian gulma/rumput, Pengendalian air pada saat musim hujan sehingga tidak munculnya genangan air, Pemangkasan daun serta pencabutan tanaman tomat yang terserang hama Penyakit.

Pengairan di berikan secara teratur dan terukur. Dengan penggenangan atau pengeleban seminggu sekali apabila tidak turun hujan, Penggenangan jangan terlalu tinggi, Batas penggenngan hanya 1/3 dari tingginya bedengan.

Pemupukan Susulan Pada Budidaya Tomat

Pupuk akar di berikan dengan cara pengocoran pada umur 15 hst, 15 hst dan 35 hst dengan dosis 3 kg NPK 15-15-15 di larutkan dalam 200 liter air, Untuk 1000 tanaman, Tiap-tiap tanaman tomat di berikan 200 ml.

Pupuk daun kandungan Nitrogen tinggi di berikan pada umur 7 hst dan 24 hst, Sedangkan pupuk daun kandungan Phospat, Kalium dan mikro tinggi di berikan pada umur 20 hst, 30 hst dan 45 hst. Dosis/Konsentrasi penyemprotan sesuai pentunjuk pada Kemasan.

Pengendalian Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Tomat

Hama Tanaman Tomat

1. Ulat tanah : Ulat tanah tanaman tomat adalah (Agrotis ipsilon). Jenis hama ini menyerang tanaman tomat pada malam hari, Sedangkan pada siang harinya Bersembunyi di dalam tanah atau di balik mulsa PHP. Ulat tanah tersebut menyerang batang tanaman muda dengan cara memotong, sehingga sering di namakan ulat pemotong. Cara pengendalianya, Dengan pemberian insektisida yang berbahan aktif karbofuran sebanyak 1 gram pada lubang Tanam.

2. Ulat grayak : Ulat grayak tanaman tomat adalah (Spodoptera litura). Ulat grayak tersebut menyerang daun tanaman tomat Bersama-sama dalam jumlah yang sangat banyak, Ulat ini biasanya menyerang pada malam hari dengan cara memakan daun dan buah tomat. Kemudian gejala pada daun berupa Bercak-bercak putih berlubang. Sedangkan buahnya di tandai adanya lubang tidak beraturan di setiap permukaan buah.

Pengendalian kimiawi dengan menggunakan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada Kemasan.

3. Ulat buah : Ulat buah tanaman tomat adalah (Heliotis armigera). Bagin tubuh hama ini diselimuti Kutil. Ulat tersebut menyerang tanaman tomat dengn cara mengebor buah sambil memakanya, Sehingga buah yang terserang jadi berlubang-lubang.

Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau juga dimehipo. Dosis/Konsentrasi sesuai petunjuk pada Kemasan.

4. Kutu daun : Kutu daun tanaman tomat adalah (Myzus persiceae). Kutu menghisap cairan tanaman tomat yang terutama daun yang muda, Kotoranya berasa manis sehingga mengundang pasukan semut. Serangn parah menyebabkan Daun-daun tomat mengalami klorosis (Kuning), Menggulung dan mengeriting, Dan akhirnya tanaman tomat menjadi kerdil.

Pengendalian kimiawi dengan menggunakan insektisida berbahan aktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihallotrin. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada Kemasan.

5. Kutu kebul : Kutu kebul tanaman tomat adalah (Bemisia tbaci). Hama berarna putih, Bersayap dan tubuhnya di selimuti serbuk putih yang berupa Lilin. Kutu kebul tersebut menyerang dan menghisap cairan sel daun tanaman tomat Sehingga Sel-sel dan jaringan daun menjadi rusak.

Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada Kemasan.
 
6. Lalat buah : Lalat buah tanaman tomat adalah (Dacus dorsalis). lalat btina dewasa menyerang buah tomat dengan cara menyuntikkan telurnya ke dalam buah tomat, Kemudian telur berubah menjadi larva, Dan Telur-telur ini akhirnya menggerogoti buah tomat sehingga buah tomat menjadi bususk.

Pengendalian lalat buah dapat menggunakan perangkap lalat (sexpheromone) Caranya : metil eugenil di masukkan botol aqua yang di ikatkan pada bambu dengan posisi horisontal, Atau bisa pula menggunakan Buah-buahan yang aromanya di sukai Lalat seperti (Nangka dan Timun). Kemudian di campur insektisida berbahan aktif metomil, Selain dari itu, dapat di lakukan penyemprotan dengan menggunakan insektisida yang berbahan aktif seeperti sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo. Dosis sesuai petunjuk pada Kemasan.

7. Nematoda : Nematoda tanaman tomat adalah (Meloidogyne incognita). serangan nematoda di tandai adanya Bintil-bintil pada akar. Nematoda adalah merupakan cacing tanah berukuran yang sangat kecil, Hama ini merupakan cacing parasit penyerang bagian akar tanaman tomat. Bekas gigitan cacing akhirnya menyebabkan serangan sekunder, Seperti layu bakteri, Layu fusarium, busuk phytopthora, atau cendawan lain penyerang akar. Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif karbofuran, sebanyak 1 gram pada lubang tanam.

Penyakit Tanaman Tomat

1. Rebah Semai : Rebah semai tanaman tomat adalah (Pythium debarianum). Rebah semai biasanya menyerang tanaman tomat pada fase pembibitan dan tanaman muda setelah pindah tanam.

Pengendalian kimiawi menggunakan fungisida sistemik berbahan aktif propamokarbohidroklorida, simoksanil, kasugamisin, asam fosfit, atau dimetomorf. Dosis ½ dosis terendah yang tertera pada Kemasan.

2. Layu Bakteri : Bakteri penyebab layu tanaman tomat adalah (Pseudomonas sp). Penyakit ini sering menggagalkan tanaman, Tanaman tomat yang teserang mengalami kelayuan daun, Di awali dari Daun-daun muda, Upaya pengendalian antara lain dengan meningkatkan pH tanah. Memusnahkn tanaman tomat terserang, Melakukan penggiliran tanaman serta menyemprotkan kimiawi dengan menggunakan bakterisida dari golongan antibiotik dengan bahan aktif kasugamisin, streptromisin sulfat, asam oksolinik, validamisin, atau oksitetrasiklin.

Dosis/Konsentrasi sesuai pada kemasan. Sebagai pencegahan secaa biologi berikan trichoderma pada saat persiapan lahan, umur 20 hst dan 30 hst di lakukan pengocoran menggunakan pestisida organik pada tanah. contohnya, super glio, wonderfat, Dengan dosis sesuai dengan anjuran pada kemasan.

3. Layu Fusarium : Cendawan penyebab layu tanaman tomat adalah (Fusarium oxysporum) Tanaman tomat terserang mengalami kelayuan di mulai dari Daun-daun yang tua, Kemudian menyebar kepada Daun-daun muda dan mengunng. Upaya pengendalianya dengan meningkatkan pH tanah. Memusnahkan tanaman tomat yang terserang, melakukan penggiliran tanaman serta menyemprotkan secara kimiawi. dengan menggunakan fungisida berbahan aktif benomil, metalaksil atau propamokarb hidroklorida.

Dosis/Konmsentrasi sesuai pada kemasan. Sebagai pencegahan secara biologi di berikan trichoderma pada saat persiapan lahan, Umur 20 hst dan 35 hst di lakukan pengocoran dengan pestisida organik pada tanah. Contohnya, Super glio, wonderfat, Dengan dosis sesuai anjuran pada kemasan.

4. Busuk Phytopthora : Penyakit busuk tanaman tomat adalah (Phytopthora infestans). Penyakit ini dapat menggagalkan budidaya tomat karena menyerang semua bagian tanaman. batang yang terserang di tandai Bercak-bercak coklat kehitaman dan Kebasah-basahan.Serangan serius menyebabkan tanaman tomat layu, Daun tomat tererang seperti tersiram air panas, Dan buah yang terserang di tandai Bercak kebasah-basahan yang menjadi coklat kehitaman dan lunak.

Pengendalian kimiawi menggunakan fungisida sistemik, Contoh, Bahan aktif yang dapat di gunakan adalah metalaksil, Propamokarb hidrokloroda, simoksanil, atau dimetomorf dan fungisida kontak. Contoh bahan aktif yang bisa di gunakan adalah Tembaga, mankozeb, propineb, ziram atau tiram. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.

5. Bercak Bakteri : Bercak bakteri tanaman tomat adalah bakteri (Xanthomonas vesicatoria). Berkembang pesat terutama pada musim hujan. Serangan di tandai adanaya bercak yang berwarna gelap mengkilap.

Pengendalian kimiawi menggunakan bakterisida dari golongan antibiotik dengan bahan aktif kasugamisin, streptomisin sulfat, asam oksolinik, validamisin, atau oksitetrasiklin, Atau juga dari golongan anorganik seperti tembaga. Dosis/konsentrasi sesuai pada kemasan.

6. Bercak Daun Septoria : Penyakit ini karen di sebabkan oleh serangan cendawan septoria lycopersici.cendawan menyerang semua fase pertumbuhan. Gejala serangan berupa Bercak-bercak berwarna coklat yang akhirnya berubah Keabu-abuan pada permukaan daun bagian bawah, Tetapi daun berwarna hitam.

Pengendalian kimiawi menggunakan fungisida sistemik. Contoh bahan aktif yang bisa di gunakan adalah benomil, metil tiofanat, karbendazim, difenokonazol, atau tebukonazol, dan fungisida kontak berbahan aktif klorotalonil, azoksistrobin, atau mankozeb. Dosis/konsentrasi sesuai pada Kemasan.

7. Lunak Bakteri : Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Erwinia carotovora serangan. Serangan itu menandai tempat di daun dengan air daun berubah warna menjadi coklat, terutama daun segar, serangan pada batang tanaman tomat menyebabkan keruntuhan. Penggunaan kontrol Kimia bakterisida antibiotik kelompok dengan bahan kasugamisin aktif, streptomisin sulfat, asam oksolinik, validamisin, atau oxytetracycline, atau dari kelompok anorganik seperti tembaga. Dosis / konsentrasi sesuai dengan kemasan.

8. Virus : adalah penyakit yang paling melemahkan budidaya tomat. Virus seperti tomat tanaman TomV, PVX, TMV dan CMV. Virus adalah penyakit yang berpotensi menyebabkan kegagalan, terutama di musim kemarau. Gejala umumnya ditandai kerdil pertumbuhan tanaman tomat, daun keriting dan ada bercak kuning-basahan kebasah. Penyakit virus belum ditemukan penangkalnya. Penyakit virus ditularkan dari satu tanaman ke tanaman lain melalui vektor atau pemancar. Beberapa hama sangat virus yang menular berpotensi menjadi salah thrips, kutu daun, kebul, dan tungau. Manusia juga dapat bertindak sebagai virus yang menular, baik melalui alat-alat pertanian dan tangan terutama ketika perempelan.

Beberapa virus menangani antara lain: membersihkan gulma (gulma berpotensi menjadi sejumlah virus), untuk mengendalikan hama / serangga menularkan virus, menghancurkan virus tanaman tomat yang terinfeksi, membersihkan alat dan memberikan pemahaman kepada tenaga kerja agar tidak menjadi ceroboh saat menangani tanaman tomat.

9. Hama dan Penyakit Strategi Pengendalian Budidaya Tomat : Pengendalian hama ulat tanah dan nematoda dilakukan secara bersamaan hanya sekali memberikan insektisida, yaitu 1gram per lubang tanam.

Pengendalian hama ulat grayak, ulat buah, kutu daun, kebul, lalat buah dan penyakit menggunakan pestisida harus alternatif atau pengganti dari bahan-bahan aktif yang tercantum di atas setiap penyemprotan (tidak menggunakan bahan-bahan aktif yang sama, masing-masing).

10. Panen : Determinite jenis tomat dapat dipanen pada umur 65 hst dan 75 hst jenis usia tak tentu. 25% buah yang matang siap untuk dipanen.

Sekian terimakasih karena anda telah menyimak dan membaca artikel Tips Terbaik Dan Mudah Budidaya Tomat tersebut, Semoga banyak manfaatnya untuk anda tentunya pengunjung saya http://blogspot.com/2013/08/tips-terbaik-dan-mudah-budidaya-tomat.html

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2012. Damri blog - Posts · Comments
Powered by Blogger